VIDEOGRAFI

Videografi adalah ilmu yang mempelajari proses pengambilan gambar bergerak (video) dan suara di media elektronik. Sebagai salah satu media elektronik, maka selanjutnya akan disimpan ke media penyimpanan digital.


Untuk membuat videografi yang berkualitas, dibutuhkan keahlian dan pengetahuan yang mendalam mengenai teknik pengambila
n gambar, karena hasil videografi dapat dinikmati oleh semua orang.

Dalam videografi, kejadian yang direkam dapat diedit sesuai kebutuhan. Video tersebut dapat ditambahkan berbagai efek dan filter yang mendalam, tambahan suara, teks dan sebagainya.

Editing dapat dilakukan menggunakan aplikasi khusus yang banyak tersedia saat ini. Setelah pengeditan selesai video dapat dibagikan sebagai konten Youtube atau kebutuhan lainnya.

Saat ini kebutuhan akan pembuatan videografi semakin meningkat. Videografi bukan hanya digunakan dalam industri hiburan saja, namun berbagai pekerjaan dapat dikemas menjadi video yang menarik.

Salah satunya videografi mengenai pemasaran, promosi, tutorial, travelling, dan masih banyak lagi.

Tujuan videografi adalah untuk membuat video yang menarik. Semua orang dapat membuat videografi sesuai kebutuhan masing-masing.

Videografi dapat digunakan untuk instansi, perusahaan, organisasi, maupun individu.

TEKNIK DALAM VIDEOGRAFI

1. Teknik pengambilan adegan

Untuk menghasilkan video yang baik, adegan diambil secara konsisten dan beratur. Saat proses pembuatan video lebih baik menggunakan kamera lebih dari satu.

Hal ini bertujuan untuk mengmbil gambar dari segala arah termasuk di ruang terbuka. Saat pengambilan gambar harus memperhatikan posisi untuk menjaga keseimbangan gambar pada kamera.

Saat pengambilan gambar per subjek, pastikan posisi gambar dengan baik. Khususnya saat penyampaian pesan kepada orang lain, posisi kamera harus tepat dan sudut fokus dbuat dengan menarik, agar penonton dapat menikmati latar dalam video tersebut.

Jika semua gambar berisi subjek secara penuh, spenonton bisa merasa jenuh saat melihatnya.

2. Teknik zoom atau perbesar gambar

Menggunakan teknik zoom harus diperhatikan dengan baik. Terlalu banyak zoom dapat membuat video kurang bagus.

Karena video terlihat amatir bahkan dapat membuat orang yang menontonya menjadi pusing dan tidak paham. Saat ingin mengambil gambar zoom, harus dilakukan secara perlahan dan harus tetap stabil.

Teknik zoom ini dapat merusak kualitas videografi jika tidak dilakukan dengan baik. Sehingga zoom tidak disarankan secara berlebihan, baik untuk optical zoom.

Jika ingin menggunakanya, harus dilakukan oleh orang yang sudah profesional di dunia videografi.

3. Teknik frame dan subjek gambar

Sebagian orang khawatir jika penempatan subjek tidak berada di tengah. Padahal hal tersebut tidak memengaruhi kualitas gambar jika dilakukan dengan baik.

Pengambilan subjek gambar harus disesuaikan dengan frame yang ada. Frame akan memberikan kesan menarik dan menyatu dengan sempurna.

Sebagai contoh jika subjek berada di ruang terbuka seperti taman, pengambilan gambar harus mencakup taman tersebut karena taman merupakan frame dari subjek.

Jika video hanya fokus pada subjek, akan terkesan membosankan dan penonton tidak dapat menikmati keindahan di sekitar lokasi. Frame juga dapat memberikan nilai plus pada videografi.

4. Teknik pengambilan detail

Dalam videografi teknik pengambilan latar belakang dengan wide shot harus diperhatikan. Hal tersebut karena wide shot dapat digunakan untuk memberikan petunjuk akan lokasi dan  tempat yang lebih spesifik.

Untuk mendapatkan wide shot yang bagus, harus fokus pada hal detail seperti lampu, lentera, perahu, dan sebagainya.

Melalui hal yang mendetail tersebut, videografi dapat menyampaikan pesan khusus kepada penonton. Serta memberikan penekanan kepada subjek tertentu. Namun, pastikan subjek tersebut sesuai dengan konsep dari video yang dibuat.

5. Teknik pengambilan angle

Untuk mengambil gambar dengan angle yang berbeda dapat menggunakan footage. Teknik ini dapat dilakukan jika gambar tidak bisa dimasukan saat editing.

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, pengambilan video harus memperhatikan jarak pandang ke atas dan ke bawah.

Dengan angle yang berbeda, hasil video yang dibuat lebih menarik. Angle juga dapat memberikan detail terhadap subjek tertentu. Serta dapat menyampaikan informasi kepada penonton.

6. Hindari backlight

Backlight merupakan cahaya matahari yang membelakangi subjek. Sehingga pencahayaan menjadi gelap atau kontras. Backlight dapat membuat gambar terlihat tidak jelas.

Sehingga kondisi kamera harus diperhatikan atau dapat memperbaiki situasi di lokasi syuting. Backlight dapat menghasilkan video yang tidak jelas dan tidak bisa fokus pada subjek yang dituju.

Dengan kemajuan teknologi, backlight dapat diatasi dengan menggunakan kamera yang canggih.

Saat ini kamera sudah dilengkapi dengan fitur pengaturan cahaya untuk mengurangi efek backlight saat situasi pengembilan gambar tidak bisa diubah.

7. Tidak menggunakan effects

Kebanyak video menggunakan efek sephia atau effects spesial lainnya, sehingga video tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas video.

Khususnya saat video ingin dizoom atau diperbesar. Pemberian efek biasanya membuat video menjadi pecah atau buram.

Hindari penggunakan efek pada video. Untuk membuat videografi menarik tanpa menggunakan efek, bisa menggunakan software editing yang ringan.

Karena saat ini ada banyak aplikasi edit video tanpa mengurangi kualitas dari video aslinya.

Demi menghasilkan videografi yang sempura dibutuhkan teknik yang tepat dan profesional. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah penerangan. Penerangan yang baik dapat diciptakan secara alami, melalui kamera, ataupun dengan setting lokasi yang sesuai.

Sumber:

https://www.selamatpagi.id/pengertian-videografi/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS JENIS LENSA

APLIKASI EDITING VIDEO YANG POPULER SAAT INI

SINEMATOGRAFI